ADMINISTRASI BISNIS

KUMPULAN ARTIKEL ADMINISTRASI NIAGA DAN BISNIS

Album Kegiatan Administrasi

Jumat, 09 Januari 2009

PENGUSAHA TELA YANG SUKSES

Seorang pengusaha ketela yang bisa dibilang sukses membuka usahanya tersebut sejak tahun 1997. Sebut saja Bapak Ari, yang notabene masih tidak memiliki pekerjaan tetap. Pada waktu itu, Bapak Ari tidak tahu usaha apa lagi yang harus dijalaninya agar beliau tetap mendapatkan penghasilan. Akhirnya, Bapak Ari menemukan ide untuk membuka usaha ketela berasa. Idenya berasal dari adik sepupuya yang merupakan produsen ketela. Beliau membuka usaha ketela tersebut ditemani dengan seorang karyawan yang tidak lain adalah adik sepupunya sendiri. Setelah 6 bulan kemudian, ternyata penghasilan yang mereka peroleh tidak sedikit. Penghasilannya berkisar antara Rp. 12.000.000,00 hingga Rp. 15.000.000,00. Penghasilan yang seperti ini juga dirasakan oleh karyawan Bapak Ari yang tidak lain adalah adiknya sendiri. Dia mendapatkan keuntungan seperempat dari penghasilan yang didapat. Dengan penghasilan yang seperti itu Bapak Ari bersama adiknya tersebut meneruskan usaha ini bahkan hingga saat ini. Setelah saya bertanya mengenai penyebab penghasilan yang naik turun tersebut, ternyata penyebabnya adalah terletak pada kualitas dari ketela itu sendiri. Baik dari segi ukuran pada saat diproduksi, bumbu yang dipakai, rasanya, maupun aromanya. Rasa yang disediakan oleh Bapak Ari yaitu rasa barbeque, rasa keju, rasa campuran,dll. Apabila ukurannya yang pada saat diproduksi bisa mengembang lebih besar, maka otomatis akan mengurangi jumlah ketela yang akan dijual dalam 1 porsinya. Dalam membuka usahanya, Bapak Ari tentu saja mendapatkan berbagai kendala diantaranya adalah sejauh mana kita mnegetahui kualitas dari ketela tersebut sehingga dapat membuat para konsumen tertarik untuk memakannya. Selain itu saat ini juga sudah banyak pengusaha yang membuka usaha ketela ini sehingga akan memperketat persaingan dari penjualan ketela ini. Strategi yang Bapak Ari siapkan untuk mencegah kendala tersebut adalah dengan tetap menjaga kualitas dari ketela tersebut.

KETELA BERASA

Usaha ketela juga dijalani oleh seorang pengusaha yang memiliki pekerjaan tetap yaitu sebagai guru SD yang bernama Ibu Nur. Beliau memanfaatkan waktu luang di malan harinya untuk membuka usaha sampingan yang tak lain adalah usaha ketela berasa. Beliau membuka usaha ini mulai dari jam 17.00 hingga produksinya habis terjual. Setiap harinya Ibu Nur tidak pernah kehabisan pelanggan, justru sebaliknya Ibu Nur malah selalu kehabisan ketela untuk diproduksi. Jadi tak jarang jika konsumen selalu kehabisan. Ibu Nur tidak ingin menambah bahan produksinya karena dia tidak ingin membuka usaha ini terlalu besar. Beliau tetap menjadikan usaha ini sebagai tempat untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Ketela yang diproduksi tersebut berasal dari seseorang yang menjadi produsen ketela. Setiap harinya orang tersebut menjual ketela kepada Ibu Nur. Penghasilan yang beliau dapatkan berkisar antara Rp. 500.000,00 hingga Rp. 750.000,00. Ibu Nur sangat senang menjalani usaha ini karena di daerahnya masih jarang pengusaha yang menjalani usaha ini. Selain itu konsumen yang beliau dapatkan juga tidak sedikit. Kendala yang Ibu Nur dapatkan yaitu apabila produsen dari ketela tersebut tidak dapat memproduksi ketela karena adnya suatu halangan, maka otomatis Ibu Nur tidak dapat membuka usahanya tersebut. Selain itu juga tergantung dari kondisi pada hari itu memungkinkan Ibu Nur untuk membuka usaha ini atau tidak. Karena Beliau memiliki pekerjaan tetap yang sangat penting sehingga membuat usaha sampingan yang sedang dijalaninya tersebut tidak dapat dikerjakan secara optimal.